Sejak dulu saya suka dengan rebana,sebelumnya di TPA ada pemilihan vokal untuk grup rebana,e.....e......e.......tahu-tahu saya terpilih menjadi salah satu vokalnya..........nah mulai dari sini saya suka dengan sholawat........
Setiap hari jum'at kami rutin latihan....awalnya sangat sulit,tapi pelan-pelan bisa mengikuti. Kami dilatih oleh anak pondok yaitu SANTRI PUTRA PP.AL-ASY'ARI DEMESAN,GIRIREJO, TEMPURAN.Kami selalu mengikutinya dengan enjoy.....banget
Kami juga pernah mengikuti suatu kompetisi antar madrasah diniyah di daerah TEMPURAN.......suatu pertemuan pasti Ada perpisahan......
Beberapa tahun kemudian kami harus berhenti mengikuti latihan tersebut,Karena sesuatu hal.
Kami harus berhenti sampai disini.
PERTAMA MENGENAL PAYAMAN...............
Saya mulai menyukai rebana Dan sholawat lagi ketika masuk MAN 1KOTA MAGELANG ditambah dengan masuk diالمعھد الاسلمي السلفي الحسني .............
Selain itu aku juga kenal pertama Kali dengan SYECHERMANIA
EXPERIENCE IS AMAZING
EXPERIENCE IS beautiful
EXPERIENCE IS NICE
Dont forget .........!
Ayun farikhah DKK
#gruprebanamadrasahdiniyahihyaululum.
#angkatanke-2
Jumat, 27 November 2015
IKLAN
TANAH DIJUAL: Tanah di Ds. Tempuran, Kab. Magelang, arah Purworejo
(Ds. Tempuran, Kab. Magelang)
Dsn. Kebonagung,
Ds.Jogomulyo,
Kec. Tempuran,
Kab. Magelang,
Jawa Tengah
Rp. 300.000
Sertifikat Hak Milik
Luas tanah: 2620 m2
Jual tanah sawah kering,
Lokasi di :
Dsn. Kebonagung,
Ds. Jogomulyo,
Kec. Tempuran,
Kab. Magelang,
Jawa Tengah
(arah Purworejo)
Luas 2.620 m2, SHM
Jual dengan harga Rp. 300rb/m2, nego...
Lokasi dekat dengan perkampungan shg ramai dilalui penduduk, daerah industri/pabrik serta karoseri kendaraan
jalan depan bisa dilewati kendaraan/truk, air mengalir bersih, view bagus
Untuk invest rumah tinggal oke..
untuk dibikin rumah petak/kontrakkan oke juga.. karena dekat dg pabrik2..
dibuat kavling-an oke juga...
Berminat.. bisa langsung kontak kami di :
0812 810 7920
08777 506 7626
Maaf... :
1. Tidak usah SMS minta telp balik utk hub. bpk/ibu. Prof,Dr,Ir,Drs, bla..bla..MBA,Msc
2. Tidak usah kirim DP sebelum survey liat lokasi tanah & deal harga..
terima kasih...
Apakah mobil masuk? pasti
Bebas banjir? pasti
http://rumahdijual.com/kota-lain/578880-tanah-di-ds-tempuran-kab-magelang-arah-purworejo.html
Hubungi pemasang iklan:
koko handoko
0812 8107 920
Kamis, 26 November 2015
MANFAAT KETRAMPILAN WEB BLOG UNTUK PELAJAR
Pemanfaatan internet bagi pelajar sekarang kian meluas,pada awal tahun 2000 internet lebih diminati oleh para pekerja dan kalangan bisnis, mengaksesnya pun tak semudah dan semurah sekarang, berbeda dengan saat ini,internet sangat mudah diakses oleh siapa saja dan lebih murah.dan dapat diakses oleh kalangan apapun mulai dari pekerja kantoran,sampai dengan mahasiswa dan pelajar.program INTERNET masuk sekolah pun digalangkan agar lebih memudahkan pelajar untuk mencari bahan perkuliahan,maupun pelajaran.
Internet membuat dunia seolah tanpa batas.tanpa beranjak dari kursi dan didepan laptop atau pun laptop kita dapat menjelajah seisi dunia,menjelajahi apa yang ada dibagian negara lain,bertemu dan mengobrol dengan banyak orang didunia maya,berkunjung kebanyak tempat,membaca buku tanpa harus membelinya di toko buku,dan memberikan informasi terbaru yang terjadi di bagian dunia lain maupun di negara sendiri.keunggulan inilah yang ingin diberikan bagi para pelajar. lalu seberapa besarkah internet bagi pelajar???tidakkah internet justru menjadikan pelajar menjadi malas untuk belajar,dan membuka bukunya.dan justru menggunakan internet sebagai alat untuk bermain atau mungkin digunakan untuk membuka situs-situs bermuatan pornografi??? sebagai sebuah produk teknologi, internet bebas nilai.internet bagaikan koin yang memiliki dua sisi,sama seperti semua hal lain didunia, satu sisi memberikan manfaat,dan satu lagi memberikan dampak negatif untuk yang menggunakannya.
Belakangan ini, banyak remaja yang sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan internet. Sayangnya, pemanfaatan internet secara maksimal hanya dilakukan oleh sebagian remaja saja. Saya sendiri termasuk remaja yang BERUSAHA memanfaatkan internet secara maksimal. Hal ini saya lakukan terutama untuk membuat tugas kelompok, jarak rumah saya dengan sekolah lumayan jauh, kurang lebih 8 km. Belum lagi jarak rumah saya dengan teman-teman yang juga lumayan jauh. Jadi, kalau saya harus membuat tugas kelompok sepulang sekolah, saya baru akan sampai di rumah menjelang malam. Oleh karena itu, saya memanfaatkan internet sebaik mungkin. Dan untunglah, teman-teman saya juga cukup melek IT dan punya koneksi internet yang baik. *syukur Pertama-tama, kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan kami bertatap muka. Biasanya saya memanfaatkan video-chat seperti Skype atau yang sudah ada di Facebook dan Google +. Tapi, hal itu biasanya terkendala oleh koneksi yang kadang putus secara tiba-tiba. Sedangkan, kalau tugasnya itu menulis atau tertulis. Saya biasanya memanfaatkan facebook atau blog kelas kami. Ya, blog kelas. Kelas kami memiliki sebuah blog yang masih menumpang di sebuah hosting gratisan. Maklum saja, uang kelas kami belum mencukupi untuk membeli domain dan membayar sewa hosting bulanan. Tapi, itu tidak terlalu menjadi masalah. Blog atau Website sekarang ini bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuat. Bahkan, bermodal koneksi ke internet dan sedikit pengetahuan yang di dapat dari browsing, seseorang bisa saja membuat sebuah blog dalam waktu lumayan singkat. Oh ya, selain sebagai blog yang bisa dibanggakan oleh kelas kami. Blog kelas kami juga akan dijadikan sebagai tempat pengumuman secara online (selain group di facebook) dan kalau bisa akan tetap ‘hidup’ sampai kami bertemu dalam suatu reuni besar di kemudian hari. Pokoknya, manfaatkan blog kelas yang sudah kalian buat semaksimal mungkin. Dan pada akhirnya, itu akan menjadi suatu kebanggan. Manfaat nya antara lain : 1. dapat menambah pengetahuan bagi para pelajar 2. kita dapat mencari informasi secara cepat 3. kita dapat melihat blog-blog orang lain 4. secara cepat dapat mengetahui keberadaan teman kita 5. memudahkan berkomunikasi dengan orang lain 6. dapat mencari informasi secara cepat 7. menambah ilmu pengetahuan 8.dapat terhubung langsung dengan teman 9. akan mudah mencari teman teman sejati 10.mengetahui keberadaan teman kita 11.untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pelajar sendiri memberikan motivasi bagi para pelajar, 12.dan menjadi lebih mengetahui dunia maya yang di situ kita tidak berkomunikasi secara langsung. 13.mempercepat komunikasi jarak jauh tampa harus bertemu secara tatap muka, 14.sebagai saluran untuk meng iklankan suatu surat lamaran pekerjaan.bagi para siswa yang hendak melamar pekerjaan setelah lulus ujian nanti sisi buruknya yaitu: -banyak siswa yang salah menggunakan web blog ini untuk kegiatan yang menyimpang -menjadikan anak semakin malaz belajar tetapi menurut kami di ciptakanya ketrampilan web blog ini sangat membantu kami dalam belajar. karena dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan secara langsung dapat mencari informasi. -dapat menjadikan pelajar menjadi malaz -setiap pelajar juga sering menyalahgunakan web ini
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c) meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e) meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking); (g) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005) Manfaat lain kegiatan e-learning antara lain:
1. § Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
2. § Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (interactivity enhancement).
3. § Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience).
4. § Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
5. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan, gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka punya. Apresiasi tersebut tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa tanggapan, pengakuan, pujian, dan bahkan kritikan atas apa yang mereka berhasil dokumentasikan.
6. Menggantikan kelas-kelas diskusi yangyang selama ini selalu terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan lebih fleksibel.
7. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para siswanya. Misalnya seorang guru memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan. Materi pelajaran yang diposting melalui media blog bisa menjadi sebuah konten hebat yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan;
8. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin, diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar, tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua bidang.
BLOG, sebuah kata yang tidak asing lagi bagi kita semua. Belakangan ini blog telah menjadi gaya hidup, selain itu kegiatan blogging telah menjamur dimana-mana dari berbagai kalangan masyarakat. Dari dunia blog kita memperoleh banyak manfaat antara lain : mendapatkan informasi, mempererat persahabatan, bisnis, sarana penunjang pendidikan dan lain sebagainya. Kegiatan blogging juga dilakukan oleh para siswa dan siswa juga memperoleh manfaat dari kegiatan blogging tersebut.
Manfaat blog bagi siswa di dunia pendidikan adalah :
1. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selalu terbatas pada ruang dan waktu, sehingga pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan lebih fleksibel.
2. Dapat meningkatkan minat belajar para siswanya.
3. Para siswa juga dapat mendokumentasikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tersebut, dan lain sebagainya.
4. dapat menambah pengetahuan bagi para pelajar
5. .kita dapat mencari informasi secara cepat
6. kita dapat melihat blog-blog orang lain
7. secara cepat dapat mengetahui keberadaan teman kita
8. memudahkan berkomunikasi dengan orang lain
web blog terdapat beberapa sisi baik dan buruk bagi pelajar,sisi baiknya yaitu:
-memudahkan mencari informasi
-menambah pengetahuan bagi pelajar
sisi burkunya yaitu:
-banyak siswa yang salah menggunakan web blog ini untuk kegiatan yang menyimpang
-menjadikan anak semakin malaz belajar
tetapi menurut kami di ciptakanya ketrampilan web blog ini sangat membantu kami dalam belajar, karena dapat membantu dalam melaksanakan tugas dan secara langsung dapat mencari informasi. jadi, ayo kita manfaatkan semaksimal mungkin teknologi canggih saat ini !!!!
Belakangan ini, banyak remaja yang sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan internet. Sayangnya, pemanfaatan internet secara maksimal hanya dilakukan oleh sebagian remaja saja. Saya sendiri termasuk remaja yang BERUSAHA memanfaatkan internet secara maksimal.
Hal ini saya lakukan terutama untuk membuat tugas kelompok, jarak rumah saya dengan sekolah lumayan jauh, kurang lebih 8 km. Belum lagi jarak rumah saya dengan teman-teman yang juga lumayan jauh. Jadi, kalau saya harus membuat tugas kelompok sepulang sekolah, saya baru akan sampai di rumah menjelang malam, Oleh karena itu, saya memanfaatkan internet sebaik mungkin. Dan untunglah, teman-teman saya juga cukup melek IT dan punya koneksi internet yang baik. *syukur Pertama-tama, kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan kami bertatap muka. Biasanya saya memanfaatkan video-chat seperti Skype atau yang sudah ada di Facebook dan Google +. Tapi, hal itu biasanya terkendala oleh koneksi yang kadang putus secara tiba-tiba. Sedangkan, kalau tugasnya itu menulis atau tertulis. Saya biasanya memanfaatkan facebook atau blog kelas kami. Ya, blog kelas. Kelas kami memiliki sebuah blog yang masih menumpang di sebuah hosting gratisan. Maklum saja, uang kelas kami belum mencukupi untuk membeli domain dan membayar sewa hosting bulanan. Tapi, itu tidak terlalu menjadi masalah.
Blog atau Website sekarang ini bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuat. Bahkan, bermodal koneksi ke internet dan sedikit pengetahuan yang di dapat dari browsing, seseorang bisa saja membuat sebuah blog dalam waktu lumayan singkat. Oh ya, selain sebagai blog yang bisa dibanggakan oleh kelas kami. Blog kelas kami juga akan dijadikan sebagai tempat pengumuman secara online (selain group di facebook) dan kalau bisa akan tetap ‘hidup’ sampai kami bertemu dalam suatu reuni besar di kemudian hari. Pokoknya, manfaatkan blog kelas yang sudah kalian buat semaksimal mungkin. Dan pada akhirnya, itu akan menjadi suatu kebanggan.
Senin, 19 Oktober 2015
ILMU" pada pandangan alGhazali
Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.
Berdasarkan sumber atau cara mendapatkannya, maka ilmu dalam kitab Ar-Risalatul Laduniyyah karya Imam Al-Ghazali, terbagi dalam dua pengertian, iaitu: Al-Ulum Al Maktasabah dan Al-Ulum Al Ghaibi Laduni.
Pada pengertian pertama, ilmu diperoleh dengan cara membaca, menulis, serta melakukan pengkajian terhadap suatu hal.
Pada pengertian kedua, ilmu diperoleh atas kehendak Allah Azza Wa Jalla, yang berkenan menyimpan suatu ilmu atau pengetahuan dalam hati setiap manusia yang dikehendaki-Nya.
Darjat ketinggian ilmu dalam pengertian Al-Ulum Al Maktasabah tergantung pada sekuat apa usaha lahiriah seorang pencari ilmu dalam membaca, menulis dan mengkaji berbagai fenomena dalam kehidupan. Mengenai perkara ikhtiar mencari ilmu,
Rasulullah SAW bersabda bahwasanya:.Menuntut ilmu adalah fardlu bagi setiap muslim. Dalam hadits lainnya yang termasyhur, beliau telah menganjurkan untuk menuntut ilmu :"walaupun harus sampai ke negeri Cina"
Parameter ketinggian ilmu dari konsep Al-Ulum Al Ghaibi Laduni, ditentukan oleh optima usaha lahiriah dalam pengertian sebelumnya, serta seberapa kuat seseorang mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki.
Dengan pengamalan ilmu, maka seorang manusia tidak akan mengalami kesenjangan antara apa yang diketahuinya dengan apa yang telah dilakukannya. Diharapkan, melalui proses tersebut seorang manusia mendapatkan hakikat dan hikmah yang insya Allah tak ternilai harganya.
Buah dari Al-Ulum Al Maktasabah adalah pengetahuan mengenai kebenaran dan kebathilan, sehingga seorang alim dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang batil. Kebiasaan seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, akan membawa dirinya ke arah pencerahan dan pembebasan dari segala hal yang bersifat mudarat dan mengandung kemaksiatan.
Semakin kerap seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, semakin banyak ia memperoleh hikmah dari pengetahuannya.
Melalui mutiara-mutiara hikmah itulah, Allah Azza Wa Jalla mengkurniakan ilmu laduniyyah, sehingga seorang alim itu mampu menyingkapkan rahsia keutamaan yang terkandung dalam pengamalan ibadah-ibadah syariat.
Peristiwa mukasyafah, iaitu tersingkapnya hakikat dari amalan-amalan syariat, orang alim itu menerima anugerah pada makam IHSAN.
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa makam ihsan itu adalah "kamu beribadah kepada Allah, seakan-akan kamu dapat melihatnya. Dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya kamu dapat merasakan bahwasanya Allah melihatmu"
Dua pengertian dari kitab yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali tersebut, tidak bermaksud untuk menilai pengertian mana yang paling tinggi diantara dua klasifikasi tersebut. Dengan dua pengertian tersebut, seorang alim diharapkan mampu mengenali tahap-tahap apa yang harus ditempuh dalam menjalani proses keilmuan.
Jika pengertian pertama berfokus pada proses dan prosedur, maka Pengertian kedua bertolak pada hasil aktivitas keilmuan. Keduanya berhubungan secara selari, sebab kelemahan bermaktasabah merintangi jalan kita ke pengetahuan sejati laduniyyah.
"Ilmu" sendiri pada hakikatnya adalah perlengkapan (alat) menuju Allah SWT. Apapun usaha yang kita lakukan namun tidak diniatkan untuk semakin mengenal kekuasaan-Nya, sesungguhnya akan berakhir pada kesia-siaan.
Begitupun dengan ilmu. Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.
KITAB AL RISALATUL LADUNIYYAH
TEORI ILMU TASAWWUF (IMAM AL GHAZALI) Ilmu Terus Dari Allah (Laduni).
Pembicaraan tentang teori ilmu, konsep ilmu dan posisi ilmu tasauf serta pendekatan kajian yang telah diutarakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali.
Tulisan ini hanya serkadar menulis kembali huraian dari Kitab "Al-RISAALATULIDUNIYAH" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu (tulisan jawi) oleh Abdullah bin Muhammad (Naqula) dan diberikan judulnya sebagai "ILMU TERUS DARI ALLAH".
Pengertian Ilmu yang digunakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam sebuah kitabnya yang bernama Al-Risalatul-liduniyyah adalah seperti berikut:
AL-ULUM AL-MAKTASABAH yang berarti ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mencurahkan usaha seperti belajar dan meneliti. Dengan kata lainnya adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dengan senang (Al-Ulum Al-Dhoruriyah) maksudnya ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mudah hanya melalui salah satu dari anggota-anggota indera seperti rasa manis melalui lidah, mendengar suara melalui telinga dan lain-lainnya .
Ilmu GHAIBI laduni atau lebih mudahnya disebut sebagai ilmu laduni yang berarti secara hurfinya 'ILMU KESISIAN' iaitu ilmu disisi Tuhan. Sama dengan ILMU ALLAH atau ILMU TUHAN.
Beberapa ahli ilmuan Islam memberikan atau menggunakan berbagai istilah lain yang sama artinya dengan ilmu laduni ini dalam usaha mereka untuk mengajukan pendekatan ilmu masing-masing. Antaranya adalah sebagai berikut:
Ilmu Batin
Ilmu Qalbi
Ilmu Mukasafah
Ilmu Asyrar
Ilmu Maknun
Ilmu Hakikat
Ilmu Makrifat
Ilmu Tasauf
Telah berlaku sebelum ini, banyak ulama-ulama atau ilmuwan zahir terkelincir karena mereka membantah dan menafikan kewujudan ilmu laduni ini. Kita lihat bagaimana satu catatan hal tersebut yang dikemukakan oleh Imam Ghazali yang mengatakan: "Seorang dari teman-kawanku telah menceritakan kepadaku tentang seorang alim yang mengingkari ILMU GHAIBI laduni yang menjadi pegangan para pemimpin tasauf dan fokus anggota tarikat yang berpendapat bahwa ilmu laduni adalah lebih teguh dan lebih tepat dari ilmu-ilmu yang diperoleh dengan usaha belajar.
Kawanku juga mengatakan bahwa orang alim itu berkata bahwa "aku fikir tidak ada seorang pun dalam dunia ini yang mampu menyebutkan ilmu yang sebenarnya dengan fikiran semata tanpa belajar dan tanpa usaha-usaha untuk mendapatkannya".
Aku (Ghazali) berkata seolah-olah orang itu tidak tahu tentang cara-cara untuk mendapatkan ilmu dan tidak tahu pula kerja 'JIWA INSANI', KEMURNIAANNYA DAN CARA-CARA PENERIMAAN DARI ALAM GHAIB DAN ILMU alam malakut. ".
Sesungguhnya mereka yang hanya menganggap ilmu kalam seperti fikih, tafsir dan sebagainya sebagai satu-satunya ilmu yang boleh diperoleh oleh manusia adalah merupakan mereka yang telah menyimpang dari metode hakikat karena Al-Salmi (Abdul Rahman Muhammad bin Al-Husain bin Musa Al-Azdi Al -Salmi seorang ahli tasawuf, ahli sejarah, ahli hadis dan hadis tafsir yang telah menulis sebuah kitab tafsir yang bernama 'Aqa'ik Al-Tafsir / Wafat tahun 1021 = 412 Hijrah) telah mengumpulkan sesuatu dalam tafsirnya yang diambil dari kata-kata orang- orang muhaqiqin, sedangkan kata-kata itu tidak tersebut dalam semua kitab tafsir yang ada. Kata alGhazali lagi.
Ahli tafsir tepi jalan ini seolah-olah tidak tahu:
Bahagian-bahagian ilmu
Rincian-rinciannya
Tingkat-tingkatnya
Pernyataan-pernyataan dan
Batin Batiniah
Memang sudah menjadi adat bahwa orang-orang yang jahil dalam sesuatu akan mengingkari sesuatu itu dan orang tersebut tidak pernah merasakan MINUMAN HAKIKAT dan tidak mengetahui tentang Ilmu Laduni. Definisi Ilmu Dan Kegunaannya
Ketahuilah bahwa ILMU (Pengetahuan) adalah konsep (tasawwur) jiwa berakal yang tenang (Al-Nafsunathakhatul Mutmainnah) terhadap hakikat-hakikat sesuatu (hakho-ikul-asyaai) dan ternyata (suuraha) yang bersih dari benda-benda dengan 'ainnya ( a'yaanaha), kualitinya (kaifayaataha), kuantiti (kamayaataha), jauhar-jauharnya (jawaaharoha), dan zat-zatnya (zawaataha), kalau ia adalah tunggal (mufrad).A'LIM adalah orang yang mengetahui adalah orang yang meliputi, mencapai, lagi memiliki konsep; sedangkan "ma'lum" (apa yang diketahui) adalah zat sesuatu yang terukir ilmunya pada jiwa.
Kemuliaan ilmu itu menurut ukuran kemuliaan informasi dan makam seseorang alim itu adalah menurut tingkatan ilmunya. Tidak ragu-ragu lagu bahwa di antara informasi yang paling utama, paling tinggi, paling mulia dan paling besar adalah "Allah Pencipta", Al-Haq yang tunggal, ilmu yang berhubungan dengannya.
Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, paling besar dan paling sempurna. Ilmu ini adalah sesuatu kepastian. WAJIB mengetahuinya pada sekalian yang berakal sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang berarti :"Menuntut ilmu adalah fardhu atas setiap orang Islam".
Dan beliau Rasulullah saw menyuruh menemukan ilmu ini dengan sabdanya yang artinya "Carilah ilmu meskipun hingga ke Negeri China". Orang-orang yang memiliki ilmu Tauhid ini adalah yang paling utama di antara ulama-ulama lain.
Sebab inilah Allah Taala menyebut mereka ini secara khusus pada tingkatan yang tertinggi sebagaimana firmannya yang artinya:"Allah telah terangkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia yang berdiri dengan keadilan dan disaksikan oleh malaikat dan orang berilmu." (Surah Al-Imran, ayat 18).
Kerana itu ulama-ulama ilmu tauhid umumnya adalah Nabi-nabi, setelah mereka barulah ulama-ulamayang menjadi ahli waris Nabi-nabi. Ilmu Tauhid ini meskipun mulia dan sempurna pada dirinya, ia tidak menolak lain-lain ilmu, malah ia tidak akan ada tanpa bahan-bahan yang banyak dan bahan-bahan ini tidak kan teratur jika tidak dari bantuan berbagai ilmu seperti ilmu-ilmu langit dan falak (astronomi dan kosmologi) dan ilmu seluruh ciptaan.
Dari Ilmu Tauhid lahir pula ilmu-ilmu lain seperti yang akan kami sebutkan bahagian-bahagiannya pada tempat-tempatnya. Ketahuilah bahwa ilmu itu sendiri adalah mulia tanpa memandang aspek maklum, sampai ilmu sihir adalah mulia pada dirinya meskipun palsu.
Ini adalah karena ilmu lawanya bodoh dan jahil dari kelaziman-kelaziman kegelapan. Kegelapan termasuk dalam lingkungan diam dan diam itu hampir dengan tidak ada. Kepalsuan dan kesesatan termasuk dalam bagian ini. Jadi kejahilan itu hukumnya adalah hukum tidak ada, sedangkan ilmu hukumnya adalah hukum ada dan ada itu lebih baik daripada tidak ada.
Hidayah kebenaran dan cahaya semuanya termasuk dalam lingkungan ada. Bila ada lebih tinggi dari tidak ada maka tentulah ilmu lebih tinggi dari kebodohan, kerana kebodohan serupa dengan kebutaan dan kegelapan, sedangkan ilmu serupa dengan penglihatan dan cahaya.
Tidaklah sama orang buta dengan orang yang MELIHAT, juga tidaklah sama gelap dengan cahaya. Allah Taala telah menjelaskan tentang ini dengan firmannya yang berarti; "Katakankanlah (hai Muhammad) apakah sama mereka yang tahu dan mereka yang tidak tahu?". (Surat Az-Zumar ayat 9).
Berdasarkan perbandingan di atas dapatlah pula dikatakan bahwa KEJAHILAN adalah dari kelaziman-kelaziman massa, sedangkan ILMU adalah dari sifat-sifat JIWA.
Jadi JIWA LEBIH MULIA dari massa. Ilmu terbagi menjadi beberapa bahagian yang banyak, sedangkan seorang alim memiliki berbagai cara untuk mendapatkan ilmu itu. Yang perlu untuk Anda sekarang setelah mengetahui keutamaan ilmu adalah mengetahui bahwa JIWA adalah LUH SEGALA ILMU DAN TEMPATNYA.
Massa bukanlah sesuai untuk menjadi tempat ilmu karena massa adalah terbatas dan tidak dapat dimuati oleh banyak ilmu, malah ia hanya dapat menanggung ukiran-ukiran dan gurisan-gurisan saja, sedangkan JIWA MENERIMA ILMU TANPA SEMPIT, SESAK, JEMU DAN HILANG.
Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.
Berdasarkan sumber atau cara mendapatkannya, maka ilmu dalam kitab Ar-Risalatul Laduniyyah karya Imam Al-Ghazali, terbagi dalam dua pengertian, iaitu: Al-Ulum Al Maktasabah dan Al-Ulum Al Ghaibi Laduni.
Pada pengertian pertama, ilmu diperoleh dengan cara membaca, menulis, serta melakukan pengkajian terhadap suatu hal.
Pada pengertian kedua, ilmu diperoleh atas kehendak Allah Azza Wa Jalla, yang berkenan menyimpan suatu ilmu atau pengetahuan dalam hati setiap manusia yang dikehendaki-Nya.
Darjat ketinggian ilmu dalam pengertian Al-Ulum Al Maktasabah tergantung pada sekuat apa usaha lahiriah seorang pencari ilmu dalam membaca, menulis dan mengkaji berbagai fenomena dalam kehidupan. Mengenai perkara ikhtiar mencari ilmu,
Rasulullah SAW bersabda bahwasanya:.Menuntut ilmu adalah fardlu bagi setiap muslim. Dalam hadits lainnya yang termasyhur, beliau telah menganjurkan untuk menuntut ilmu :"walaupun harus sampai ke negeri Cina"
Parameter ketinggian ilmu dari konsep Al-Ulum Al Ghaibi Laduni, ditentukan oleh optima usaha lahiriah dalam pengertian sebelumnya, serta seberapa kuat seseorang mengamalkan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki.
Dengan pengamalan ilmu, maka seorang manusia tidak akan mengalami kesenjangan antara apa yang diketahuinya dengan apa yang telah dilakukannya. Diharapkan, melalui proses tersebut seorang manusia mendapatkan hakikat dan hikmah yang insya Allah tak ternilai harganya.
Buah dari Al-Ulum Al Maktasabah adalah pengetahuan mengenai kebenaran dan kebathilan, sehingga seorang alim dapat membedakan mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang batil. Kebiasaan seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, akan membawa dirinya ke arah pencerahan dan pembebasan dari segala hal yang bersifat mudarat dan mengandung kemaksiatan.
Semakin kerap seorang alim mengamalkan pengetahuannya yang haq, semakin banyak ia memperoleh hikmah dari pengetahuannya.
Melalui mutiara-mutiara hikmah itulah, Allah Azza Wa Jalla mengkurniakan ilmu laduniyyah, sehingga seorang alim itu mampu menyingkapkan rahsia keutamaan yang terkandung dalam pengamalan ibadah-ibadah syariat.
Peristiwa mukasyafah, iaitu tersingkapnya hakikat dari amalan-amalan syariat, orang alim itu menerima anugerah pada makam IHSAN.
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa makam ihsan itu adalah "kamu beribadah kepada Allah, seakan-akan kamu dapat melihatnya. Dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya kamu dapat merasakan bahwasanya Allah melihatmu"
Dua pengertian dari kitab yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali tersebut, tidak bermaksud untuk menilai pengertian mana yang paling tinggi diantara dua klasifikasi tersebut. Dengan dua pengertian tersebut, seorang alim diharapkan mampu mengenali tahap-tahap apa yang harus ditempuh dalam menjalani proses keilmuan.
Jika pengertian pertama berfokus pada proses dan prosedur, maka Pengertian kedua bertolak pada hasil aktivitas keilmuan. Keduanya berhubungan secara selari, sebab kelemahan bermaktasabah merintangi jalan kita ke pengetahuan sejati laduniyyah.
"Ilmu" sendiri pada hakikatnya adalah perlengkapan (alat) menuju Allah SWT. Apapun usaha yang kita lakukan namun tidak diniatkan untuk semakin mengenal kekuasaan-Nya, sesungguhnya akan berakhir pada kesia-siaan.
Begitupun dengan ilmu. Tak ada nilainya usaha seorang pencari ilmu, jikalau ilmu yang dipelajari dan diamalkannya tidak mampu membuka hijab antara dirinya dengan Allah Azza Wa Jalla.
KITAB AL RISALATUL LADUNIYYAH
TEORI ILMU TASAWWUF (IMAM AL GHAZALI) Ilmu Terus Dari Allah (Laduni).
Pembicaraan tentang teori ilmu, konsep ilmu dan posisi ilmu tasauf serta pendekatan kajian yang telah diutarakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali.
Tulisan ini hanya serkadar menulis kembali huraian dari Kitab "Al-RISAALATULIDUNIYAH" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu (tulisan jawi) oleh Abdullah bin Muhammad (Naqula) dan diberikan judulnya sebagai "ILMU TERUS DARI ALLAH".
Pengertian Ilmu yang digunakan oleh Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam sebuah kitabnya yang bernama Al-Risalatul-liduniyyah adalah seperti berikut:
AL-ULUM AL-MAKTASABAH yang berarti ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mencurahkan usaha seperti belajar dan meneliti. Dengan kata lainnya adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dengan senang (Al-Ulum Al-Dhoruriyah) maksudnya ilmu-ilmu yang diperoleh dengan mudah hanya melalui salah satu dari anggota-anggota indera seperti rasa manis melalui lidah, mendengar suara melalui telinga dan lain-lainnya .
Ilmu GHAIBI laduni atau lebih mudahnya disebut sebagai ilmu laduni yang berarti secara hurfinya 'ILMU KESISIAN' iaitu ilmu disisi Tuhan. Sama dengan ILMU ALLAH atau ILMU TUHAN.
Beberapa ahli ilmuan Islam memberikan atau menggunakan berbagai istilah lain yang sama artinya dengan ilmu laduni ini dalam usaha mereka untuk mengajukan pendekatan ilmu masing-masing. Antaranya adalah sebagai berikut:
Ilmu Batin
Ilmu Qalbi
Ilmu Mukasafah
Ilmu Asyrar
Ilmu Maknun
Ilmu Hakikat
Ilmu Makrifat
Ilmu Tasauf
Telah berlaku sebelum ini, banyak ulama-ulama atau ilmuwan zahir terkelincir karena mereka membantah dan menafikan kewujudan ilmu laduni ini. Kita lihat bagaimana satu catatan hal tersebut yang dikemukakan oleh Imam Ghazali yang mengatakan: "Seorang dari teman-kawanku telah menceritakan kepadaku tentang seorang alim yang mengingkari ILMU GHAIBI laduni yang menjadi pegangan para pemimpin tasauf dan fokus anggota tarikat yang berpendapat bahwa ilmu laduni adalah lebih teguh dan lebih tepat dari ilmu-ilmu yang diperoleh dengan usaha belajar.
Kawanku juga mengatakan bahwa orang alim itu berkata bahwa "aku fikir tidak ada seorang pun dalam dunia ini yang mampu menyebutkan ilmu yang sebenarnya dengan fikiran semata tanpa belajar dan tanpa usaha-usaha untuk mendapatkannya".
Aku (Ghazali) berkata seolah-olah orang itu tidak tahu tentang cara-cara untuk mendapatkan ilmu dan tidak tahu pula kerja 'JIWA INSANI', KEMURNIAANNYA DAN CARA-CARA PENERIMAAN DARI ALAM GHAIB DAN ILMU alam malakut. ".
Sesungguhnya mereka yang hanya menganggap ilmu kalam seperti fikih, tafsir dan sebagainya sebagai satu-satunya ilmu yang boleh diperoleh oleh manusia adalah merupakan mereka yang telah menyimpang dari metode hakikat karena Al-Salmi (Abdul Rahman Muhammad bin Al-Husain bin Musa Al-Azdi Al -Salmi seorang ahli tasawuf, ahli sejarah, ahli hadis dan hadis tafsir yang telah menulis sebuah kitab tafsir yang bernama 'Aqa'ik Al-Tafsir / Wafat tahun 1021 = 412 Hijrah) telah mengumpulkan sesuatu dalam tafsirnya yang diambil dari kata-kata orang- orang muhaqiqin, sedangkan kata-kata itu tidak tersebut dalam semua kitab tafsir yang ada. Kata alGhazali lagi.
Ahli tafsir tepi jalan ini seolah-olah tidak tahu:
Bahagian-bahagian ilmu
Rincian-rinciannya
Tingkat-tingkatnya
Pernyataan-pernyataan dan
Batin Batiniah
Memang sudah menjadi adat bahwa orang-orang yang jahil dalam sesuatu akan mengingkari sesuatu itu dan orang tersebut tidak pernah merasakan MINUMAN HAKIKAT dan tidak mengetahui tentang Ilmu Laduni. Definisi Ilmu Dan Kegunaannya
Ketahuilah bahwa ILMU (Pengetahuan) adalah konsep (tasawwur) jiwa berakal yang tenang (Al-Nafsunathakhatul Mutmainnah) terhadap hakikat-hakikat sesuatu (hakho-ikul-asyaai) dan ternyata (suuraha) yang bersih dari benda-benda dengan 'ainnya ( a'yaanaha), kualitinya (kaifayaataha), kuantiti (kamayaataha), jauhar-jauharnya (jawaaharoha), dan zat-zatnya (zawaataha), kalau ia adalah tunggal (mufrad).A'LIM adalah orang yang mengetahui adalah orang yang meliputi, mencapai, lagi memiliki konsep; sedangkan "ma'lum" (apa yang diketahui) adalah zat sesuatu yang terukir ilmunya pada jiwa.
Kemuliaan ilmu itu menurut ukuran kemuliaan informasi dan makam seseorang alim itu adalah menurut tingkatan ilmunya. Tidak ragu-ragu lagu bahwa di antara informasi yang paling utama, paling tinggi, paling mulia dan paling besar adalah "Allah Pencipta", Al-Haq yang tunggal, ilmu yang berhubungan dengannya.
Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, paling besar dan paling sempurna. Ilmu ini adalah sesuatu kepastian. WAJIB mengetahuinya pada sekalian yang berakal sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang berarti :"Menuntut ilmu adalah fardhu atas setiap orang Islam".
Dan beliau Rasulullah saw menyuruh menemukan ilmu ini dengan sabdanya yang artinya "Carilah ilmu meskipun hingga ke Negeri China". Orang-orang yang memiliki ilmu Tauhid ini adalah yang paling utama di antara ulama-ulama lain.
Sebab inilah Allah Taala menyebut mereka ini secara khusus pada tingkatan yang tertinggi sebagaimana firmannya yang artinya:"Allah telah terangkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia yang berdiri dengan keadilan dan disaksikan oleh malaikat dan orang berilmu." (Surah Al-Imran, ayat 18).
Kerana itu ulama-ulama ilmu tauhid umumnya adalah Nabi-nabi, setelah mereka barulah ulama-ulamayang menjadi ahli waris Nabi-nabi. Ilmu Tauhid ini meskipun mulia dan sempurna pada dirinya, ia tidak menolak lain-lain ilmu, malah ia tidak akan ada tanpa bahan-bahan yang banyak dan bahan-bahan ini tidak kan teratur jika tidak dari bantuan berbagai ilmu seperti ilmu-ilmu langit dan falak (astronomi dan kosmologi) dan ilmu seluruh ciptaan.
Dari Ilmu Tauhid lahir pula ilmu-ilmu lain seperti yang akan kami sebutkan bahagian-bahagiannya pada tempat-tempatnya. Ketahuilah bahwa ilmu itu sendiri adalah mulia tanpa memandang aspek maklum, sampai ilmu sihir adalah mulia pada dirinya meskipun palsu.
Ini adalah karena ilmu lawanya bodoh dan jahil dari kelaziman-kelaziman kegelapan. Kegelapan termasuk dalam lingkungan diam dan diam itu hampir dengan tidak ada. Kepalsuan dan kesesatan termasuk dalam bagian ini. Jadi kejahilan itu hukumnya adalah hukum tidak ada, sedangkan ilmu hukumnya adalah hukum ada dan ada itu lebih baik daripada tidak ada.
Hidayah kebenaran dan cahaya semuanya termasuk dalam lingkungan ada. Bila ada lebih tinggi dari tidak ada maka tentulah ilmu lebih tinggi dari kebodohan, kerana kebodohan serupa dengan kebutaan dan kegelapan, sedangkan ilmu serupa dengan penglihatan dan cahaya.
Tidaklah sama orang buta dengan orang yang MELIHAT, juga tidaklah sama gelap dengan cahaya. Allah Taala telah menjelaskan tentang ini dengan firmannya yang berarti; "Katakankanlah (hai Muhammad) apakah sama mereka yang tahu dan mereka yang tidak tahu?". (Surat Az-Zumar ayat 9).
Berdasarkan perbandingan di atas dapatlah pula dikatakan bahwa KEJAHILAN adalah dari kelaziman-kelaziman massa, sedangkan ILMU adalah dari sifat-sifat JIWA.
Jadi JIWA LEBIH MULIA dari massa. Ilmu terbagi menjadi beberapa bahagian yang banyak, sedangkan seorang alim memiliki berbagai cara untuk mendapatkan ilmu itu. Yang perlu untuk Anda sekarang setelah mengetahui keutamaan ilmu adalah mengetahui bahwa JIWA adalah LUH SEGALA ILMU DAN TEMPATNYA.
Massa bukanlah sesuai untuk menjadi tempat ilmu karena massa adalah terbatas dan tidak dapat dimuati oleh banyak ilmu, malah ia hanya dapat menanggung ukiran-ukiran dan gurisan-gurisan saja, sedangkan JIWA MENERIMA ILMU TANPA SEMPIT, SESAK, JEMU DAN HILANG.
Minggu, 18 Oktober 2015
KEUTAMAAN ILMU MENURUT ALI BIN ABI THALIB RA
10 Keutamaan Ilmu menurut Ali Bin Abi Thalib, RA

Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu dapat menghalangi seseorang dari kebenaran dan panjangan angan-angan dapat membuatnya lupa akhirat.”
1.ilmu adalah warisan para nabi dan rasul, sedangkan harta adalah warisan fir’aun dan qarun
2.ilmu akan menjaga kita, sedangkan harta sebaliknya,kitalah yang harus menjaganya
3.semakin banyak ilmu semakin banyak orang yang menyayangi dan menghormatinya. sedangkan semakin banyak harta,semakin banyak musuh dan orang yang iri kepadanya
4.ilmu jika diamalkan malah akan semakin bertambah,sedangkan harta jika digunakan akan semakin bekurang
5.pemilik ilmu akan dihormati dan mendapat sebutan baik,sedangkan pemilik harta seringkali dicemooh dan mendapat julukan yang buruk
6.ilmu tidak ada pencurinya sedangkan harta banyak pencurinya
7.pemilik ilmu akan diberi syafaat (pertolongan) dihari akhir kelak, sedangkan pemilik harta akan dihisab diusut asal muasal hartanya oleh Allah swt
8.ilmu akan kekal selamanya,sedangkan harta akan habis suatu saat nanti
9.pemilik ilmu akan dijunjung tinggi dengan kualitas manusianya, sedangkan pemilik harta akan dijunjung tinggi dengan kualitas hartanya
10.ilmu itu akan menyinari pemiliknya, sehingga hatinya menjadi lembut. sedangkan harta akan membuat gelap mata pemiliknya, hati menjadi keras dan hidup tidak tentram.
Minggu, 06 September 2015
Wajah Sistem Pendidikan di Indonesia
Kita sebagai orang tua seringkali mengikutkan anak kita berbagai macam les tambahan di luar sekolah seperti les matematika, les bahasa inggris, les fisika dan lain-lain. Saya yakin hal ini kita dilakukan untuk mendukung anak agar tidak tertinggal atau menjadi yang unggul di sekolah. Bahkan, terkadang ide awal mengikuti les tersebut tidak datang dari si anak, namun datang dari kita sebagai orang tua. Benar tidak?
Memang, saat ini kita menganggap tidak cukup jika anak kita hanya belajar di sekolah saja, sehingga kita mengikutkan anak kita bermacam-macam les. Kita ingin anak kita pintar berhitung, kita ingin anak kita mahir berbahasa inggris, kita juga ingin anak kita jago fisika dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak memiliki kemampuan kognitif yang baik.
Ini tiada lain karena, pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan dan kemampuan kognisi. Dengan pemahaman seperti itu, sebenarnya ada hal lain dari anak yang tak kalah penting yang tanpa kita sadari telah terabaikan. Apa itu? Yaitu memberikan pendidikan karakter pada anak didik. Saya mengatakan hal ini bukan berarti pendidikan kognitif tidak penting, bukan seperti itu!
Maksud saya, pendidikan karakter penting artinya sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Beberapa kenyataan yang sering kita jumpai bersama, seorang pengusaha kaya raya justru tidak dermawan, seorang politikus malah tidak peduli pada tetangganya yang kelaparan, atau seorang guru justru tidak prihatin melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan kesempatan belajar di sekolah. Itu adalah bukti tidak adanya keseimbangan antara pendidikan kognitif dan pendidikan karakter.
Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain. Untuk itu, penting artinya untuk tidak mengabaikan pendidikan karakter anak didik. Lalu apa sih pendidikan karaker itu?
Jadi, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Saya mengutip empat ciri dasar pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman yang bernama FW Foerster. Pertama, pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut. Kedua, adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru. Ketiga, adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar. Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan marupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinyan (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik.
Berpijak pada empat ciri dasar pendidikan karakter di atas, kita bisa menerapkannya dalam pola pendidikan yang diberikan pada anak didik. Misalanya, memberikan pemahaman sampai mendiskusikan tentang hal yang baik dan buruk, memberikan kesempatan dan peluang untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi dirinya serta memberikan apresiasi atas potensi yang dimilikinya, menghormati keputusan dan mensupport anak dalam mengambil keputusan terhadap dirinya, menanamkan pada anak didik akan arti keajekan dan bertanggungjawab dan berkomitmen atas pilihannya. Kalau menurut saya, sebenarnya yang terpenting bukan pilihannnya, namun kemampuan memilih kita dan pertanggungjawaban kita terhadap pilihan kita tersebut, yakni dengan cara berkomitmen pada pilihan tersebut.
Pendidikan karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan metode pendidikan, dan dipraktekkan dalam pembelajaran. Selain itu, di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga sebaiknya diterapkan pola pendidikan karakter. Dengan begitu, generasi-generasi Indonesia nan unggul akan dilahirkan dari sistem pendidikan karakter.
Langganan:
Komentar (Atom)







